Home » » Goa Harimau

Goa Harimau

Written By Mang Juhai on Senin, 28 Januari 2013 | 01.54

Goa Harimau yang terletak berdampingan dengan Goa Putri merupakan tempat ditemukannya situs kerangka manusia yang berumur ± 3.000 tahun yang lalu oleh Pusat Penelitian dan pengembangan Arkeologi Nasional Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Goa ini terletak di desa Padang Bindu Kecamatan Semidang Aji

yang berjarak ± 500 meter dari Goa Putri. Dari hasil penelitian Tim Arkeologi, di Goa ini ditemukan dua kerangka manusia yang masih utuh dan beberapa kerangka yang tidak utuh lagi, serta serpihan-serpihan bebatuan yang diduga sebagai peralatan yang digunakan mereka. Selain itu pada dinding Goa Harimau terdapat beberapa gambar lukisan yang sampai sekarang masih diteliti.



MASIH banyak tanda tanya dari penemuan fosil manusia purba berumur 3.000 tahun di Goa Harimau, Desa Padangbindu, Kecamatan Semidangaji, Kabupaten Ogan Komering Ulu. Apalagi tim Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Departemen Budaya Pariwisata mengakui penemuan ini tergolong luar biasa di Indonesia.




Jangankan mendekatinya, mendengar nama Goa Harimau saja membuat bulu kuduk berdiri. Begitulah mitos yang tertanam di benak warga Desa Padangbindu. Dinamakan Goa Harimau karena pada zaman dahulu, di goa yang memiliki pintu masuk sekitar 40 m-50 m tersebut terkenal tempat harimau menyimpan hasil buruannya. Goa dengan kemiringan 60 derajat hingga 80 derajat ini konon menjadi sarang harimau.

Goa yang berjarak sekitar 1,5 km atau satu jam berjalan kaki dari Desa Padang Bindu itu terkenal angker. Bila ada yang berani mendekati wilayah itu dipastikan tidak akan selamat. Niscaya ia dimakan harimau. Kisah itu memang ada benarnya, sebab ada beberapa warga  yang pernah menemukan sisa-sisa tulang hewan di dalam goa.

Seiring berjalannya waktu, manusia pun semakin pintar. Mitos larangan mendekati Gua Harimau mulai dilanggar. Warga mulai berani mendekati Gua Harimau yang ternyata menyimpan harta karun sebab di langit-langit gua banyak sarang burung walet. Sejak itulah warga tidak takut lagi mendekati Gua Harimau untuk mencari rezeki. “Sekarang goa itu tidak lagi angker,”.

Bahkan, sudah banyak petani yang membuka kebun dan ladang di sekitar gua. Tiap hari Gua Harimau dilalui pejalan kaki menuju ladang. Maka keangkeran gua pun sirna.


Bentuk fisik goa

Versi lain mengatakan, nama Goa Harimau diambil dari bentuk fisik gua karena pintu masuk gua mirip mulut harimau yang sedang menganga, dengan gigi-gigi dan taring yang tajam.

Bila diperhatikan secara seksama bentuk fisik goa memang ada kemiripan dengan mulut harimau yang siap menyantap mangsanya.

Namun, hingga sejauh ini tokoh masyarakat setempat mengaku belum tahu persis asal mula goa yang memiliki langit-langit (atap goa) setinggi 20-30 meter itu sehingga dinamakan Goa Harimau.

Ketua Adat Desa Padangbindu mengakui, suasana di sekitar Goa Harimau dulu dan sekarang memang sudah jauh berbeda. Goa yang dulu terkenal angker dan sangat ditakuti warga kini tidak lagi.

Terbukti kedatangan tim peneliti dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional berhari-hari melakukan penelitian di lokasi di dalam goa. Hasilnya sangat mengagetkan. Peneliti berhasil menemukan fosil empat kerangka manusia prasejarah yang diperkirakan berumur 3.000 tahun di dalam gua.

Penemuan lainnya di dalam goa selain kerangka (lukisan di dalam goa dan kalung berbandul taring babi hutan) dan sejumlah peralatan rumah tangga yang terbuat dari batu. Temuan arkeolog di Desa Padangbindu ini menambah informasi lagi peradaban dan kebudayaan manusia purba. 
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Sponsor

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Dunia OKU - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger